Jumat, 29 November 2013

Sofskill yang harus dimiliki mahasiswa gunadarma

Sofskill apa yang harus dimiliki mahasiswa gunadarma sehingga memiliki keunggulan kompetitif??

Pengertian Soft Skill
Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)
Wikipedia memaparkan bahwa soft skills merupakan istilah sosiologis yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, kepekaan/kepedulian, serta optimisme. Soft skills ini melengkapi hard skills- yang bisa dikatakan juga sebagai persyaratan teknis dari suatu pekerjaan.
Soft skills tersebut mencakup (a) kualitas pribadi - misalnya tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, manajemen (pengendalian) diri, dan integritas atau kejujuran; dan (b) ketrampilan interpersonal, misalnya berpartisipasi sebagai anggota kelompok, mengajar (berbagi pengetahuan) ke orang lain, melayani pelanggan, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan bisa bekerja dalam keragaman 
Pentingnya Soft Skill Bagi Mahasiswa
pengembangan softskills di perguruan tinggi memang harus dilakukan secara integratif dan menyeluruh. Pengembangan softskills tidak hanya sekedar memberikan pelatihan atau kursus softskills, misalnya kursus kepribadian atau teknik komunikasi saja. Sebuah perguruan tinggi idealnya mengembangkan softskill mahasiswa. Pentingnya soft skill, karena jika seseorang mempunyai karakteristik atau sifat seperti itu maka pastilah orang tersebut mempunyai daya saing yang tinggi di bursa kerja.
permasalahan klasik yang sering terdengar adalah keluhan bahwa lulusan perguruan tinggi ternyata tidak memenuhi kualifikasi yang diharapkan oleh dunia pekerjaan. Keluhannya adalah bahwa lulusan perguruan tinggi umumya memiliki karakteristik sebagai berikut :kurang tangguh, tidak jujur, cepat bosan, tidak bisa bekerja teamwork, minim kemampuan berkomunikasi lisan dan menulis laporan dengan baik.
Mahasiswa yang unggul tentu ditandai dengan kemampuan menguasai bidang kajiannya masing-masing dan kemudian juga memiliki kelebihan lain yang relevan dengan kebutuhan kehidupan dunia masyarakat dan kerjanya. Jika kita bisa menguasai bidang kajian yang kita pelajari, dan kemampuan tersebut memiliki keunggulan kompetitif, maka berarti kita telah menyumbangkan indeks kompetisi bangsa.
Oleh karena itu, mahasiswa Gunadarma harus memiliki kesadaran untuk berkompetisi di tengah kehidupan yang semakin keras ini. Jika tidak memiliki kesadaran tersebut, maka mereka akan tertinggal. Tentu tidak ada di antara kita yang sependapat bahwa tertinggal merupakan peristiwa lumrah. Semua harus berpacu dengan waktu.
Beberapa kegiatan pengembangan soft skills telah  dilakukan oleh perguruan tinggi.
Misalnya success skills telah dicanangkan oleh UGM sejak tahun 2005 untuk meningkatkan thinking skills, learning skills dan living skills.
Program ini diberikan kepada mahasiswa baru pada masa orientasi kampus.
·         Learning Skills adalah keterampilan yang digunakan agar mahasiswa selalu dapat mengembangkan diri melalui proses belajar yang berkelanjutan
·         Thinking Skills adalah keterampilan yang dibutuhkan pada saat mahasiswa berpikir untuk memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari
·         Living skills adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang pakar dalam bidang pengembangan pendidikan Christoph Hanssert dari Jerman menyarankan agar pengembangan soft skills untuk mahasiswa Indonesia dilakukan dengan cara menjalin jejaring kerja (networking) dosen Indonesia dengan dosen luar negeri yang melibatkan mahasiswa, misalnya dalam bidang penelitian. Dengan jejaring ini, mau tidak mau mahasiswa akan terpaksa berkomunikasi tulisan dengan menggunakan bahasa asing. Suatu saat mahasiswa ini difasilitasi untuk bertemu bertukar pikiran, saling menghargai pendapat, mempelajari budaya orang lain dan belajar bekerjasama dalam tim.
Masih banyak metoda yang mungkin dapat dilakukan oleh para pendidik kita untuk mahasiswanya. Untuk itu, perlu digali potensi-potensi yang ada di tiap perguruan tinggi. Kadangkala, apa yang bagus dan dapat diterapkan di satu perguruan tinggi dalam pengembangan soft skills belum tentu dapat diterapkan begitu saja di perguruan tinggi lainnya. Boleh jadi strategi dan tekniknya akan bervariasi tergantung pada visi perguruan tinggi, soft skills yang dimiliki oleh mahasiswa saat ini dan harapan pengembangan soft skills dari mahasiswa, kebutuhan soft skills para pengguna lulusan dan coach dan mentor serta sarana prasarana yang dimiliki perguruan tinggi.
Pengembangan Soft Skill di Perguruan Tinggi
Ketatnya persaingan dibursa kerja menuntut seorang calon pekerja memiliki kompetensi-kopetensi khusus agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja. Mahasiswa adalah calon pekerja yang akan bersaing dalam dunia kerja, dituntut untuk memiliki kompetensi khusus yang diinginkan oleh dunia kerja. Kompetensi khusus tersebut di antaranya adalah kemampuan bekerja dalam tekanan, mampu bekerjasama dalam tim, bertanggung jawab serta kemampuan lainnya yang sifatnya lebih kearah kemampuan soft skill.
Mengantisipasi hal yang seperti itu perguruan tinggi pun dituntut untuk mempersiapkan lulusannya memiliki kemampuan sebagaimana yang diinginkan oleh dunia kerja, agar alumni dari suatu perguruan tinggi dapat bersaing dengan alumni perguruan tinggi lainnya.
Mengapa pemahaman soft skill perlu diberikan kepada para mahasiswa saat ini, berdasarkan beberapa survey yang dilakukan, ada kesenjangan yang terjadi antara yang dibutuhkan di bursa kerja dan kenyataan hasil lulusan perguruan tinggi. Banyak para fresh graduate perguruan tinggi yang tidak tahan banting saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Pemahaman mengenai Kompetensi  
Kecakapan Dasar Manusia adalah kombinasi dari pengetahuan dan ketrampilan, atau keahlian yang diperlukan untuk mengerjakan suatu tugas. Kompetensi( Derrick Casey dalam Method and Procedure for Developing Competency Standard). Kecakapan dasar manusia merupakan  kombinasi dari pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap( attitude) yang diperlukan untuk dapat melaksanakan suatu tugas.
 Tiga Kecakapan Dasar Kurt Singer :
         Kecakapan negosiasi
         Kecakapan mengelola konflik
         Kecakapan menyantuni pluralisme
Manusia juga memerlukan Kepribadian   Yang dapat dicapai melalui 3 C yaitu:
·         Conscience (nurani),
·         Compassion (kepedulian sosial),
·         Competence (kecakapan )
7 Kebiasaan untuk mengembangkan PotensiDiri ( Stephen R. Covey )
  1. Jadi proaktif
  2. Merujuk pada tujuan akhir
  3. Dahulukan yang utama
  4. Paradigma saling ketergantungan
  5. Berusaha mengerti terlebih dahulu
  6. Wujudkan sinergi/kerjasama
  7. Asah kemampuan terus - menerus
Kompetensi yang disebutkan di atas yang teraktualisasi dalam soft skill diharapkan dapat dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi termasuk mahasiswa universitas gunadarma saat kelak mereka memasuki bursa kerja dilapangan. Selayaknya perguruan tinggi mempersiapkan kompetensi dan kemampuan yang menunjang kemampuan dan daya saing mereka di dunia kerja.

http://isailah.50webs.com/kegiatan%20kemahasiswaam.html

(center for enterpreuneurship education and development, Halifax, nova scotia, 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar