Sofskill
apa yang harus dimiliki mahasiswa gunadarma sehingga memiliki keunggulan
kompetitif??
Pengertian Soft Skill
Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori :
intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self
awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional
awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness,
time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill
mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging
diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence,
communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)
Wikipedia memaparkan bahwa soft skills merupakan istilah
sosiologis yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik
sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, kepekaan/kepedulian, serta
optimisme. Soft skills ini melengkapi hard skills- yang bisa
dikatakan juga sebagai persyaratan teknis dari suatu pekerjaan.
Soft skills tersebut mencakup
(a) kualitas pribadi - misalnya tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan
bersosialisasi, manajemen (pengendalian) diri, dan integritas atau kejujuran;
dan (b) ketrampilan interpersonal, misalnya berpartisipasi sebagai anggota
kelompok, mengajar (berbagi pengetahuan) ke orang lain, melayani pelanggan,
kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan bisa bekerja dalam keragaman
Pentingnya Soft Skill Bagi Mahasiswa
pengembangan softskills di perguruan tinggi memang harus dilakukan
secara integratif dan menyeluruh. Pengembangan softskills tidak hanya sekedar
memberikan pelatihan atau kursus softskills, misalnya kursus kepribadian atau
teknik komunikasi saja. Sebuah perguruan tinggi idealnya mengembangkan
softskill mahasiswa. Pentingnya soft
skill, karena jika seseorang mempunyai karakteristik atau sifat seperti itu maka
pastilah orang tersebut mempunyai daya saing yang tinggi di bursa kerja.
permasalahan klasik yang sering terdengar adalah keluhan bahwa lulusan
perguruan tinggi ternyata tidak memenuhi kualifikasi yang diharapkan oleh dunia
pekerjaan. Keluhannya adalah bahwa lulusan perguruan tinggi umumya memiliki
karakteristik sebagai berikut :kurang tangguh, tidak jujur, cepat bosan, tidak bisa bekerja teamwork,
minim kemampuan berkomunikasi lisan dan menulis laporan dengan baik.
Mahasiswa yang unggul
tentu ditandai dengan kemampuan menguasai bidang kajiannya masing-masing dan
kemudian juga memiliki kelebihan lain yang relevan dengan kebutuhan kehidupan dunia
masyarakat dan kerjanya. Jika kita bisa menguasai bidang kajian yang kita
pelajari, dan kemampuan tersebut memiliki keunggulan kompetitif, maka berarti
kita telah menyumbangkan indeks kompetisi bangsa.
Oleh karena itu,
mahasiswa Gunadarma harus memiliki kesadaran untuk berkompetisi di tengah
kehidupan yang semakin keras ini. Jika tidak memiliki kesadaran tersebut, maka
mereka akan tertinggal. Tentu tidak ada di antara kita yang sependapat bahwa
tertinggal merupakan peristiwa lumrah. Semua harus berpacu dengan waktu.
Beberapa kegiatan
pengembangan soft skills telah dilakukan oleh perguruan tinggi.
Misalnya success skills telah dicanangkan oleh UGM sejak tahun 2005 untuk meningkatkan thinking skills, learning skills dan living skills.
Program ini diberikan kepada mahasiswa baru pada masa orientasi kampus.
Misalnya success skills telah dicanangkan oleh UGM sejak tahun 2005 untuk meningkatkan thinking skills, learning skills dan living skills.
Program ini diberikan kepada mahasiswa baru pada masa orientasi kampus.
·
Learning
Skills adalah keterampilan yang digunakan agar mahasiswa selalu dapat
mengembangkan diri melalui proses belajar yang berkelanjutan
·
Thinking
Skills adalah keterampilan yang dibutuhkan pada saat mahasiswa berpikir untuk
memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari
·
Living
skills adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dalam kehidupan
sehari-hari.
Seorang pakar dalam
bidang pengembangan pendidikan Christoph
Hanssert dari Jerman menyarankan agar pengembangan soft skills untuk
mahasiswa Indonesia dilakukan dengan cara menjalin jejaring kerja (networking)
dosen Indonesia dengan dosen luar negeri yang melibatkan mahasiswa, misalnya
dalam bidang penelitian. Dengan jejaring ini, mau tidak mau mahasiswa akan
terpaksa berkomunikasi tulisan dengan menggunakan bahasa asing. Suatu saat
mahasiswa ini difasilitasi untuk bertemu bertukar pikiran, saling menghargai
pendapat, mempelajari budaya orang lain dan belajar bekerjasama dalam tim.
Masih banyak metoda yang
mungkin dapat dilakukan oleh para pendidik kita untuk mahasiswanya. Untuk itu,
perlu digali potensi-potensi yang ada di tiap perguruan tinggi. Kadangkala, apa
yang bagus dan dapat diterapkan di satu perguruan tinggi dalam pengembangan
soft skills belum tentu dapat diterapkan begitu saja di perguruan tinggi
lainnya. Boleh jadi strategi dan tekniknya akan bervariasi tergantung pada visi
perguruan tinggi, soft skills yang dimiliki oleh mahasiswa saat ini dan harapan
pengembangan soft skills dari mahasiswa, kebutuhan soft skills para pengguna
lulusan dan coach dan mentor serta sarana prasarana yang dimiliki perguruan
tinggi.
Pengembangan Soft
Skill di Perguruan Tinggi
Ketatnya
persaingan dibursa kerja menuntut seorang calon pekerja memiliki
kompetensi-kopetensi khusus agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
Mahasiswa adalah calon pekerja yang akan bersaing dalam dunia kerja, dituntut
untuk memiliki kompetensi khusus yang diinginkan oleh dunia kerja. Kompetensi
khusus tersebut di antaranya adalah kemampuan bekerja dalam tekanan, mampu
bekerjasama dalam tim, bertanggung jawab serta kemampuan lainnya yang sifatnya
lebih kearah kemampuan soft skill.
Mengantisipasi
hal yang seperti itu perguruan tinggi pun dituntut untuk mempersiapkan
lulusannya memiliki kemampuan sebagaimana yang diinginkan oleh dunia kerja,
agar alumni dari suatu perguruan tinggi dapat bersaing dengan alumni perguruan
tinggi lainnya.
Mengapa pemahaman
soft skill perlu diberikan kepada para mahasiswa saat ini, berdasarkan beberapa
survey yang dilakukan, ada kesenjangan yang terjadi antara yang dibutuhkan di
bursa kerja dan kenyataan hasil lulusan perguruan tinggi. Banyak para fresh
graduate perguruan tinggi yang tidak tahan banting saat memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
Pemahaman
mengenai Kompetensi
Kecakapan Dasar Manusia adalah kombinasi
dari pengetahuan dan ketrampilan, atau keahlian yang diperlukan untuk
mengerjakan suatu tugas. Kompetensi( Derrick Casey dalam Method and
Procedure for Developing Competency Standard). Kecakapan dasar
manusia merupakan kombinasi dari pengetahuan (knowledge),
ketrampilan (skill) dan sikap( attitude) yang diperlukan untuk
dapat melaksanakan suatu tugas.
Tiga Kecakapan Dasar Kurt Singer :
•
Kecakapan negosiasi
•
Kecakapan mengelola konflik
•
Kecakapan menyantuni pluralisme
Manusia juga memerlukan Kepribadian
Yang dapat dicapai melalui 3 C yaitu:
·
Conscience (nurani),
·
Compassion (kepedulian sosial),
·
Competence (kecakapan )
7 Kebiasaan untuk mengembangkan PotensiDiri
( Stephen R. Covey )
- Jadi proaktif
- Merujuk pada tujuan akhir
- Dahulukan yang utama
- Paradigma saling ketergantungan
- Berusaha mengerti terlebih dahulu
- Wujudkan sinergi/kerjasama
- Asah kemampuan terus - menerus
Kompetensi yang disebutkan di atas yang
teraktualisasi dalam soft skill diharapkan dapat dimiliki oleh lulusan
perguruan tinggi termasuk mahasiswa universitas gunadarma saat kelak mereka
memasuki bursa kerja dilapangan. Selayaknya perguruan tinggi mempersiapkan
kompetensi dan kemampuan yang menunjang kemampuan dan daya saing mereka di
dunia kerja.
http://isailah.50webs.com/kegiatan%20kemahasiswaam.html
(center for
enterpreuneurship education and development, Halifax, nova scotia, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar