The Future of The
Asian Economic and Financial Community
(Masa Depan Masyarakat Ekonomi dan Keuangan Asia)
JURNAL 4
Catatan ini berfokus pada tiga spesifik menengah
hingga jangka panjang isu - isu yang penting dalam membentuk masa depan
masyarakat asian economic dan keuangan : Pertama, di bidang perdagangan,
pentingnya mengukur trad nilai tambah hal. Kedua, pendanaan jangka panjang
investasi jangka, terutama di bidang infrastruktur, dan membuat investasi ini
" hijau ", Ketiga, kerja sama keuangan regional di Asia yang
seharusnya menjadi lebih solid dan kuat. Beberapa tantangan kebijakan lebih
lanjut yang segera dibahas di akhir di mana beberapa bidang kerjasama antara
OECD dan kawasan Asia yang disorot dan kemungkinan lebih lanjut untuk bekerja
bersama dieksplorasi secara singkat.
Klasifikasi JEL : F10 , F20 , F21 , F30 , F32 , F33 ,
F60 , G10
Kata kunci : ekonomi Asia , perdagangan internasional
, Nilai global Chains ( GVCs ) , arus modal , integrasi ekonomi dan keuangan
daerah , globalisasi .
KESIMPULAN
Rintaro Tamaki, wakil sekretaris jendral OECD. Catatan
tersebut berfokus pada tiga spesifik menengah hingga jangka panjang, isu - isu
yang penting dalam membentuk masa depan masyarakat asian economic dan keuangan,
serta kerjasama antara OECD dan kawasan Asia yang disorot dan kemungkinan lebih
lanjut untuk bekerja bersama dieksplorasi secara singkat.
Diperkirakan laju pertumbuhan ekonomi dunia masih
tetap terbatas; 3.3% pada tahun 2013 dan 3.9% untuk tahun 2014. Belum dapat
diperkirakan kapan kiranya ekonomi global akan dapat pulih kembali. Dalam pada
itu Indonesia sampai sekarang telah berhasil untuk mempertahankan daya
resilience-nya.
Lembaga keuangan berbasis Washington itu mengupas
kembali proyeksi pertumbuhan untuk kawasan Asia, dengan memperkirakan ekonomi
berkembang rata-rata 5,25 persen pada 2013 dan 2014. Meski masih kuat, namun
angka ini lebih lemah daripada yang diantisipasi April lalu
Indonesia, India dan pasar negara berkembang lainnya
telah terkena arus besar uang asing sejak Mei lalu, ketika Federal Reserve AS
(Fed) mengisyaratkan akan mulai meruncingkan program stimulus USD85 miliar per
bulan, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE).
Karakteristik ekonomi global saat ini menggiring
terbentuknya sistem produksi tak berbatas atau sering disebut Global
Value Chains (GVCs), yang hanya akan memarginalkan negara berkembang.
http://ekbis.sindonews.com/read/2013/10/08/35/792323/imf-pertumbuhan-ekonomi-asia-rata-rata-5-25
http://finance.detik.com/read/2013/09/20/102627/2364335/4/1/dubes-triyono-suarakan-kepentingan-negara-negara-berkembang
Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penyebaran
dan meluasnya globalisasi?
Faktor pertama adalah teknologi baru di bidang informasi teknologi,
komunikasi dan transportasi.
Faktor kedua adalah peran pemerintah dalam mendukung
kegiatan-kegiatan globalisasi
Faktor lainnya adalah munculnya TNCs serta adanya
dukungan dari World Trade Organization (WTO) dan organisasi dunia lainnya
seperti PBB, Bank Dunia dan IMF
TNCs dapat mengintervensi kebijakan-kebijakan
pemerintah yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Sedangkan yang kedua
adalah TNCs lebih kaya dalam hal keuangan dari pada yang dipunyai oleh
negara-negara lainnya.
Karena untuk menghadapi globalisasi yaitu dengan
kesiapan kualitas sumberdaya manusianya. Kita memerlukan kualitas SDM
yang sangat tinggi baik dari kecerdasan intelektualnya (IQ), emosinya (EQ)
maupun spiritualnya (SQ) sehingga kita dapat bersaing di arena global
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar